BERITA & INFORMASI Kemenag Lima Puluh Kota

SAPA LIMA PULUH KOTA

Transformasi digital menuju pelayanan publik yang lebih baik
whatsapp-chat
SAPA LIMA PULUH KOTA adalah Sistem Administrasi Pelayanan Agama Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Aplikasi berbasis android, ios dan windows yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota untuk Layanan publik berbasis digital. Secara umum, layanan yang dikelola oleh aplikasi SAPA LIMA PULUH KOTA diantaranya seperti layanan kesekretariatan, penyelanggaraan haji dan umrah, pendidikan agama, pendidkan madrasah, pondok pesantren, penyelenggaraan zakat wakaf dan bimbingan masyarakat islam.
whatsapp-chat Klik LAPOR untuk
melaporkan masalah,
isu dan keluhan
Pelayanan Publik
whatsapp-chat cari layanan kami di sippn.menpan.go.id
Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) Kementerian PAN-RB RI
gambar

Aksi Teatrikal Santri PPSAA Taram Pukau Penonton Pawai Alegoris

Berita

Aksi Teatrikal Santri PPSAA Taram Pukau Penonton Pawai Alegoris

Lima Puluh Kota, Humas - Mengusung tema kekejaman zaman penjajahan, Aksi Teatrikal Santri Pondok Pesantren Syech Adimin Arradji Taram, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, memukau para pengunjung Pawai Alegoris pada Sabtu, 19 Agustus 2023 yang lalu, di Lapangan Bola Kaki Nagari Taram.

Pada pertunjukkan tersebut, santri menampilkan bagaimana kekejaman yang diterima pejuang Indonesia pada zaman merebut kemerdekaan. Dengan kostum yang sajikan seperti berlumuran darah, dengan kondisi tangan dan tubuh yang terikat, bahkan ada yang dipasung, lalu diseret di tengah lapangan, dipukuli, dicaci maki, membawa penonton larut merasakan penderitaan para pejuang waktu itu.

Pimpinan PPSAA, Indra Bustamam, saat dikonfirmasi kegiatan tersebut menyatakan, Wali Nagari Taram, Nanang Anwar bersama istri yang melepas Pawai Alegoris secara resmi, bersama unsur perangkat Nagari Taram serta Babinsa dan Babinkamtibmas, nampak menyeka air mata saat menyaksikan pertunjukan santri PPSAA. 

“Pertunjukkan santri yang diiringi lagu Gugur Bunga membuat penonton terbawa suasana zaman penjajahan dulu, dimana para pejuang kita yang berbadan kurus, berdarah-darah, dipasung, diikat, lalu ditarik dan ditendang oleh tentara Jepang, hingga tersungkur. Gambaran ini sukses dibawakan santri kita. Hal ini terlihat dari banyaknya penonton yang meneteskan air mata,” ungkap Indra.

Tidak sampai disitu, setelah Aksi Teatrikal, santri PPSAA juga menampilkan pertunjukkan drumband yang merupakan penampilan perdana dengan kostum Baju Basiba dan Taluak Balango berwarna merah menyala, membuat semangat santri terus menyala. Tampilan santri PPSAA pada Pawai Alegoris juga menghadirikan barisan pakaian adat, barisan yang memakai pakaian dari berbagai profesi .

Indra menjelaskan, selain mengikuti kegiatan Pawai Alegoris, santri PPSAA juga berperan serta dalam kegiatan jalan santai yang digelar esoknya, Minggu (20/8) dalam kegiatan jalan santai, santri menggelar aksi peduli lingkungan dengan memungut sampah yang berada disepanjang jalan Nagari Taram. Berbekal kantong plastik dan karung, santri memungut setiap sampai yang mereka temui. Kegiatan lain yang diadakan PPSAA dalam rangka memeriahkan peringatan 17 Agustus, adalah lomba menghias ruang belajar dengan tema HUT ke-78 Republik Indonesia. (Nina)

Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 25-08-2023
Sudah dibaca : 617 kali

Berita lainnya

Apa kata mereka tentang Kemenag Lima Puluh Kota

Testimoni