BERITA & INFORMASI Kemenag Lima Puluh Kota

SAPA LIMA PULUH KOTA

Transformasi digital menuju pelayanan publik yang lebih baik
whatsapp-chat
SAPA LIMA PULUH KOTA adalah Sistem Administrasi Pelayanan Agama Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Aplikasi berbasis android, ios dan windows yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota untuk Layanan publik berbasis digital. Secara umum, layanan yang dikelola oleh aplikasi SAPA LIMA PULUH KOTA diantaranya seperti layanan kesekretariatan, penyelanggaraan haji dan umrah, pendidikan agama, pendidkan madrasah, pondok pesantren, penyelenggaraan zakat wakaf dan bimbingan masyarakat islam.
whatsapp-chat Klik LAPOR untuk
melaporkan masalah,
isu dan keluhan
Pelayanan Publik
whatsapp-chat cari layanan kami di sippn.menpan.go.id
Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) Kementerian PAN-RB RI
gambar

Bentengi Masalah Remaja, Ponpes Al Kautsar Gelar Seminar Self Management

Berita

Bentengi Masalah Remaja, Ponpes Al Kautsar Gelar Seminar Self Management

Lima Puluh Kota, Humas -- Memasuki usia remaja, berbagai hal terjadi pada anak. ada yang mampu menyikapinya dengan baik, namun tidak tertutup kemungkinan ada yang gamang menghadapinya, dan bahkan ada yang menyikapinya dengan perbuatan negatif.

Hal inilah yang mendorong Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Cabang Ranting bidang Advokasi Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Sarilamak Kecamatan Harau menggelar Seminar Psikologi Remaja “Self Management”, dengan mendatangkan narasumber handal, Meilya Novira, S.Pd., CHt., CI., MNLP., M.Cons.

Kegiatan yang digelar pada Senin, (23/1) di masjid ponpes tersebut, diikuti oleh seluruh santri pondok pesantren. Mengusung tema “Manajemen Kendala-Kendala Dalam Diri”, kegiatan ini sukses mengantarkan para santri mengenal kepribadian mereka masing-masing.

Faturrahman, Ketua Panitia, dalam sambutannya menyatakan, selain mengisi waktu libur, kegiatan yang mengupas tentang psikologi remaja ini akan mendorong santri untuk memahami diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Melihat dan mengingat banyaknya terjadi masalah pada usia remaja maka kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam diri para santri.

“Seseorang yang baru memasuki usia remaja akan mengalami pasang surut ego. Untuk itu perlu penggemblengan yang pas untuk menjadikan diri mereka lebih baik dari sebelumnya. Begitu juga dengan santri, mereka juga harus mampu mengendalikan egonya untuk mampu memahami dirinya dan bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain,” papar Faturrahman.

Tak lupa Faturrahman menghaturkan terima kaish kasih kepada pihak pondok pesantren yang telah memberi ruang dan mendukung penuh untuk terlaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Faturrhaman juga mengapresiasi antusias rekan-rekannya. Meski dilaksanakan di waktu libur, namun mereka tetap semangat dan menikmati kegiatan tersebut.

Meilya Novira, yang akrab di sapa Ummy Novi, dalam pembahasan awalnya mengapresiasi gagasan dari pengurus IPM. Ummy Novi mengatakan kegiatan ini sangat bagus sekali, karena memang santri bisa mengenali dan mengetahui banyak hal tentang dirinya dan belajar memahami orang lain.

“Kegiatan psikologi remaja ini membantu remaja untuk memahami dirinya secara utuh dan kemudian memahami pola berinteraksi yang tepat dengan orang lain. Dengan kata lain, kita akan membahas tentang self management, bagaimana memanajemen diri dan bagaimana mengatasi kendala-kendala diri untuk menjadi lebih baik,” papar Ummy Novi.

Selanjutnya Ummy Novi menyatakan, bahwa apa yang telah dilakukan oleh pihak panitia, ini adalah bagian untuk bisa melakukan banyak hal untuk teman-teman dalam bersosial. Artinya, kegiatan psikologi remaja ini menghantarkan bagaimana teman-teman, pengurus atau seluruh santri untuk menjadi pribadi yang terbaik dan ikut berperan membaikkan orang-orang disekitarnya,” lanjut Ummy Novi.

Namun Ummy Novi menyatakan, untuk berubah itu memang tidak mudah, semua butuh proses. Dalam tahapan proses ini ada hal yang harus diperhatikan santri, yang pertama, tetap semangat, karena proses belajar ini sebenarnya bukan untuk orang lain namun untuk diri dan rekan di sekitar. Bagaimana santri bisa membaikkan diri dan terus memperbaiki diri sampai tuntas sampai maut menghentikan.

“Kemudian yang kedua, ketika teman-teman memantaskan diri menjadi lebih baik, semoga orang-orang di sekitar kita ikut menjadi lebih baik. Dengan melakukan hal tersebut, ini sudah merupakan sebuah gerakan memperbaiki peradaban, memperbaiki kondisi umat. Maka semoga ini menjadi amal shaleh. Oleh karena itu teman-teman, jangan pernah lelah untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu yang positif. Ini memang tidak mudah, tapi inilah jihadnya teman-teman semua. Jadi, tetap semangat berbuat dan semangat memperbaiki diri.” tutup Ummy Novi. (Nauri/Editor:Nina)

Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 27-01-2023
Sudah dibaca : 126 kali

Berita lainnya

Apa kata mereka tentang Kemenag Lima Puluh Kota

Testimoni