BERITA & INFORMASI Kemenag Lima Puluh Kota

SAPA LIMA PULUH KOTA

Transformasi digital menuju pelayanan publik yang lebih baik
whatsapp-chat
SAPA LIMA PULUH KOTA adalah Sistem Administrasi Pelayanan Agama Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Aplikasi berbasis android, ios dan windows yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota untuk Layanan publik berbasis digital. Secara umum, layanan yang dikelola oleh aplikasi SAPA LIMA PULUH KOTA diantaranya seperti layanan kesekretariatan, penyelanggaraan haji dan umrah, pendidikan agama, pendidkan madrasah, pondok pesantren, penyelenggaraan zakat wakaf dan bimbingan masyarakat islam.
whatsapp-chat Klik LAPOR untuk
melaporkan masalah,
isu dan keluhan
Pelayanan Publik
whatsapp-chat cari layanan kami di sippn.menpan.go.id
Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) Kementerian PAN-RB RI
gambar

Guru Pendidikan Agama Islam, Guru Di Sekolah, Suluh Di Masyarakat

Berita

Guru Pendidikan Agama Islam, Guru Di Sekolah, Suluh Di Masyarakat

Sarilamak, Humas-- Bertempat di SD 03 Situjuah Banda Dalam Kecamatan Situjuh Lima Nagari, 85 orang guru PAI dari Kecamatan Akabiluru, Kecamatan Luak dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari (22/08) mengelar kegiatan pembinaan kurikulum merdeka belajar. Kegiatan strategis tersebut dihelat oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI dari tiga Kecamatan tersebut dengan tema Implementasi Kurikulum Merdeka.

H. Irwan, Kakan Kemenag Lima Puluh Kota membuka secara resmi kegiatan tersebut dalam arahanya menjelaskan, "Perubahan kurikulum merupakan satu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan serta kemajuan lingkungan yang terus berubah, oleh sebab itu peningkatan kompetensi tenaga pendidik khususnya Guru Pendidikan Agama Islam merupakan suatu yang harus terus diikhtiarkan secara kolektif," jelas Kakan Kemenag.

Terkait dengan kurikulum merdeka Kakan Kemenag menegaskan, “Kurikulum merdeka dari sisi peserta didik. “Siswa merdeka dalam belajar karena sesuai minat, bakat, dan aspirasinya karena tidak ada program peminatan. Disamping itu tenaga pendidik juga menjadi lebih merdeka dalam mengajar karena sesuai tahapan dan perkembangan peserta didik dan satuan pendidikan lebih merdeka, karena memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik,” terangnya.

Mendalam Kakan Kemenag mengurai, ”Pembelajaran Pendidikan Agama Islam versi “Merdeka Belajar” dirancang untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan beripikir kritis, memiliki kreativitas, memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi serta membuat peserta didik memiliki kerja sama dan mampu berkolaborasi, agar nantinya peserta didik bisa memiliki pemikiran yang lebih matang, lebih bijak, lebih cermat agar peserta didik mampu untuk memahami, mengembangkan dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.” urai H. Irwan.

Lebih lanjut dijelaskan, “Guru PAI memiliki peranan sentral dalam membentuk dan melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual dan emosional yang seimbang, karena sejatinya tujuan akhir dari pendidikan adalah melahirkan generasi yang berakhlak mulia. Kedepanya, “Saya berharap kepada Guru PAI di sekolah untuk terus mengali serta mengembangkan potensi terbaik yang dimiliki peserta didik, karena dalam penciptaan manusia dibekali dengan kebihan masing-masing, tugas kita adalah menemukan potensi terbaik peserta didik," jelas alumni IAIN Imam Bonjol ini.

Terakhir Kakan Kemenag mengingatkan seluruh peserta, "Guru PAI merupakan panutan serta sumber inspirasi tidak hanya dilingkungan sekolah tapi juga dilingkungan masyarakat luas, oleh sebab itu saya mengajak seluruh yang hadir untuk dapat tampil sebagai suluh penerang bagi masyarakat dilingkungan sehari-hari, Guru PAI tanpa disadari merupakan pengerak kehidupan ber-agama ditengah-tengah umat," pungkas Kakan Kemenag. (APP)

Dipublikasikan oleh : Alfhia Parma
Tanggal : 23-08-2022
Sudah dibaca : 138 kali

Berita lainnya

Apa kata mereka tentang Kemenag Lima Puluh Kota

Testimoni