Jelang Puncak Haji JCH Kabupaten 50 Ziarahi Tempat Bersejarah Di Makkah
Lima Puluh Kota, Humas -- Jelang Puncak Haji yang diperkirakan jatuh pada tanggal 8 Juli 2022, Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Lima Puluh Kota yang tergabung dalam Kloter III Embarkasi Padang, berziarah ke sejumlah tempat bersejarah di Kota Makkah pada Sabtu (25/6). Jamaah yang dituntun oleh Ketua Kloter Zulkarnain Batu Bara dan didampingi oleh salah seorang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) H. Asrat Chan, melakukan ziarah ke Jabal Tsur, Arafah, Musdalifah, Mina dan Jabul Nur, tempat turunnya wahyu pertama.
Ziarah yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mengenang kembali perjalanan dan perjuangan Rasulullah terutama saat turunnya wahyu pertama di Jabal Nur. Asrat Chan menjelaskan bagaimana beratnya kondisi Rasulullah saat turunnya wahyu pertama. Namun sebagai manusia pilihan, Allah menuntun rasulullah hingga mampu membawa ayat pertama surah Al a’la tersebut.
Selain itu, ziarah yang dilakukan juga bertujuan mengenalkan kepada jamaah lokasi-lokasi yang akan ditempati jamaah pada puncak haji nantinya, seperti Padang Arafah, Musdalifah, dan Mina. Apa dan bagaimana jamaah disana nantinya semua diuraikan oleh Asrat Chan. Diskusi dan Tanya jawab mewarnai ziarah di tempat-tempat bersejarah di kota Makkah tersebut. Dan dengan penjelasan yang yang detail, jamaah dapat memahami dengan baik.
“Kita menguraikan kepada jamaah dengan bahasa yang mudah dipahami dan sesederhana mungkin. Harapan kita tentu agar jamaah dapat mengerti dan melaksanakan rukun haji serta beribadah dengan sempurna. Jangan sampai dengan pemahaman yang kurang, akan merusak kesempurnaan ibadah jamaah haji kita,” ungkap Asrat Chan.
Hari sebelumnya, bertempat di hotel Al Kiswah tower 1 lantai 16 Jamaah Calon Haji Kabupaten Lima Puluh Kota mendapatkan pencerahan dari TPHD Provinsi Sumatra Barat. Para Pemandu Haji Daerah yang hadir pada kesempatan itu adalah Buya Aidil Alfin, buya Solsafad, buya Sudarman dan buya Asrat Chan. Pembinaan yang disampaikan adalah tentang persiapan Armuzna dari PHD Sumatra Barat yang lansung dihadiri oleh 4 PHD tersebut.
Sebagaimana yang diketahui, Armuzna merupakan singkatan dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ketiga tempat ini disebut titik krusial dalam rangkaian kegiatan wajib, karena itu disebut puncak haji. Oleh sebab itulah Tim Pemandu Haji Daerah Sumatra Barat memberikan pencerahan terkait apa saja yang dilakukan di tempat-tempat tersebut.
Pembekalan dipaparkan secara rinci oleh pakar haji Sumatera Barat, Buya Solsafad. Beliau adalah ahli dalam pelaksanaan ibadah haji dan sudah memperoleh Sertifikat Pembimbing Ibadah Propesional dari Kementerian Agama RI dan UIN Imam Bonjol Padang.
Buya solsafad menyampaikan pentingnya memahami langkah dan kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan mulai dari di hotel, persiapan berihram, sampai pelaksanaan arafah. Sementara buya Aidil Alfin mengingatkan akan kesabaran dalam setiap proses dan rangkaian ibadah, mengenal diri dalam setiap proses kehidupan yang telah dilalui dan muhasabah diri dari setiap detik yang sudah dilalui. Senada dengan itu, buya Sudarman, ketua PERSIS Sumatera Barat mengingatkan jamaah bahwa ini adalah kesempatan paling tepat untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah, apalagi wukuf tahun ini bertepatan dengan hari Jumat yang juga hari besar bagi umat Islam yang disana ada waktu mustajab.
Sementara itu, Buya Asrat Chan, yang menyampaikan arahan paling akhir mengajak jamaah semua untuk saling bantu agar haji benar-benar terlaksana dengan baik dan memperoleh haji mabrur. Tidak ada larangan-larangan yang dilanggar, dan semua rukun haji dapat dipenuhi dengan sempurna. (AsratChan/Editor:Nina)
Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 26-06-2022
Sudah dibaca : 118 kali
Beberapa tahun terakhir saya sangat merasakan kerjasama yang luar biasa dengan Kemenag Lima Puluh Kota untuk membangun Lima puluh Kota khususnya di bidang keagamaan. (6 Maret 2023)
Pelayanan haji yang baik pada tahun 2024