Kemenag Wisuda Tahfiz 41 Santri, Pemasangan Mahkota Diwarnai Isak Tangis
Lima Puluh Kota, Humas -- Diwarnai isak tangis saat prosesi pemasangan mahkota oleh santri Wisuda Tahfiz kepada orang tua masing-masing, membuat suasana menjadi haru dan tumpahan airmata. 41 orang santri pondok pesantren memeluk dan mendekap, bahkan bersimpuh di pangkuan orang tuanya saat prosesi itu berlangsung.
Pemasangan mahkota kepada orang tua, adalah simbol bahwa para penghafal Alquran kelak akan memasangkan mahkota kepada orang tuanya di akhirat. Makna inilah yang membuat suasana haru ketika pemandu acara menuntun para wisuda tahfiz memasangkan mahkota, saling meminta maaf antara orang tua dan anak, dan berkomitmen melanjutkan dan mempertahankan hafalan Alquran.
Bukan hanya santri dan orang tua, seluruh undangan dan tamu yang hadir, larut dalam suasana haru. Bukan tanpa alasan, dipandu duo Master of Ceremony Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, Syaflinda dan Efriyani, untaian kata-kata menggugah hati mengalir dari mereka secara bergantian. Untaian kata akan pentingnya menghafal Alquran, peran orang tua, kesalahan anak kepada orang tua, serta gambaran balasan pahala bagi orang tua yang anaknya seorang penghafal Alquran, begitu merasuk ke hati yang hadir.
Sebelumnya, Bupati Lima Puluh Kota, diwakili Sekretaris Daerah, Widya Putra, didampingi Ketua DPRD, Deni Asra, dan Kepala Kankemenag, H. Irwan, mewisuda ke 41 santri dengan memindahkan jambul sekaligus menyerahkan piagam penghargaan.
Dalam sambutannya usai mewisuda para santri, Widya Putra menyatakan salut dan apresiasi kepada Pimpinan Pondok Pesantren MTI Tabek Gadang, Mulyadi, yang sukses menjadi tuan rumah pada peringatan hari santri tahun ini. Sebuah prestasi yang luar biasa melihat kemeriahan yang disuguhkan oleh Pondok Pesantren Tabek Gadang.
Selanjutnya Widya Putra berharap wisuda tahfiz bukan hanya sekali ini saja. Ia berharap kepada santri untuk mampu menghafal Alquran hingga 30 juz dan diwisuda. Di samping itu, santri juga harus mengejar cita-cita dan prestasi hingga bisa wisuda S1, S2, bahkan S3. Mewakili Pemerintah Daerah, Sekda juga menyatakan bahwa Pemda sangat mendukung pembangunan keagamaan di Lima Puluh Kota. Hal ini dibuktikan dengan salah satunya adalah program satu nagari satu rumah tahfiz.
Gayung bersambut, Ketua DPRD, Deni Asra juga menyatakan siap mendukung program Pemeirntah Daerah dalam upaya peningkatan pembangunan keagamaan. Dengan pembangunan kegamaan, perintah Lima Puluh Kota ingin menghadirkan generasi qurani yang tangguh yang siap mengikuti perkembangan zaman, namun tetap berprinsip kepada nilai-nilai agama. Untuk menghadirkan generasi inilah, pemerintah daerah menghimbau bahwa ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah dan Kementerian Agama saja, tapi seluruh masyarakat Kabupaten Lima Puluh kota.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, H. Irwan, dalam smabutannya juga menyebut, dalam regulasi kepesantrenan juga disebutkan bahwa pondok pesantren tumbuh secara bertahap dengan pembangunannya dibantu oleh pemda. Dengan pernyataan dari Sekda dan Ketua DPRD, kepala kantor mengapresiasi atas dukungan tersebut.
Dalam perkembangan generasi, kepala kantor menyebut ada dua hal yang harus diperhatian, yaitu otak dan hati. Dalam perkembangan manusia, dua organ ini akan berjalan seimbang. Keseimbangan ini muncul sudah semenjak lahir. Maka dengan Alquran keseimbangan ini akan berjalan pada relnya. Alquran akan membentengi manusia dari sekat-sekat nurani yang tidak baik.
Kepala kantor menyatakan, dengan Alquran Lima Puluh Kota akan memiliki generasi yang tangguh dan mampu bersaing dalam etos kerja, serta mampu bertarung dalam dunia pengetahuan. Oleh karena itu, kepada orang tua Irwan berpesan agar menjaga generasi cemerlang ini dengan matang untuk menjadi khalifah di masa mendatang.
Kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Ifkar, ditemui dilokasi menyebutkan, dari 16 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, ada 5 pondok pesantren yang mengikutsertakan santrinya untuk diwisuda tahfiz, yaitu Al Makmur Tungkar 1 orang, Darul Funun El Abbasiyah Padang Japang 1 orang, MTI Tabek Gadang 5 orang, Al Kautsar Tanjung Pati 11 orang Al Kautsar, dan An Nahl Guguak 23 orang. Mereka yang wisuda tahfiz adalah yang hafalannya 2, 3, 4, dan 5 juz. (Nina)
Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 23-10-2022
Sudah dibaca : 194 kali
Beberapa tahun terakhir saya sangat merasakan kerjasama yang luar biasa dengan Kemenag Lima Puluh Kota untuk membangun Lima puluh Kota khususnya di bidang keagamaan. (6 Maret 2023)
Pelayanan haji yang baik pada tahun 2024