BERITA & INFORMASI Kemenag Lima Puluh Kota

SAPA LIMA PULUH KOTA

Transformasi digital menuju pelayanan publik yang lebih baik
whatsapp-chat
SAPA LIMA PULUH KOTA adalah Sistem Administrasi Pelayanan Agama Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Aplikasi berbasis android, ios dan windows yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota untuk Layanan publik berbasis digital. Secara umum, layanan yang dikelola oleh aplikasi SAPA LIMA PULUH KOTA diantaranya seperti layanan kesekretariatan, penyelanggaraan haji dan umrah, pendidikan agama, pendidkan madrasah, pondok pesantren, penyelenggaraan zakat wakaf dan bimbingan masyarakat islam.
whatsapp-chat Klik LAPOR untuk
melaporkan masalah,
isu dan keluhan
Pelayanan Publik
whatsapp-chat cari layanan kami di sippn.menpan.go.id
Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) Kementerian PAN-RB RI
gambar

Konsisten Semangati ASN, Kakankemenag 50 Kota Pesankan Hal Ini

Berita

Konsisten Semangati ASN, Kakankemenag 50 Kota Pesankan Hal Ini

Lima Puluh Kota, Humas - Adat atau kebiasaan seseorang ada yang bersifat positif, dan tidak jarang ada yang bersifat negatif. Keduanya akan sama-sama berdampak kepada pribadi yang bersangkutan. Hal ini ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, H. Irwan, saat memberikan amanat dalam Apel Pagi Senin (5/6) di halaman kantor setempat.

Kepala kantor mengatakan, sifat negatif bisa saja hilang dari diri seseorang selama ia berkomitmen dan mau untuk berubah. Dalam kehidupan sehari-hari akan terlihat kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh prang-orang yang bersifat negatif, diantaranya adalah, pertama santai dan tidak mau mengatur diri. Orag yang tidak mau mengatur diri akan mudah dibawa arus zaman. Tidak memiliki prinsip hidup.

“Rumput yang kecil sekalipun tidak akan mau diseret arus. Hanya daun kering yang akan mengikuti kemana air mengalir. Orang yang memiliki sifat positif tidak akan tinggal diam, ia akan bergerak meraih apa yang menjadi tujuan hidup,” ungkap kepala kantor.

“Selanjutnya yang ke dua adalah, merasa bahwa diri sudah ahli. Orang yang merasa paling ahli tidak akan mau belajar, dan itulah orang yang sombong. Setiap orang punya keahlian dan kekurangan, termasuk pemimpin. Pimpinan bukanlah orang yang paling benar., maka dengan diskusi, bergaul dengan banyak orang, membangun musyawarah, akan didapat pelajaran yang berharga.

Selanjutnya kepala kantor mengatakan, kebiasaan orang bersifat negatif yang ke tiga adalah takut dengan kegagalan. Kegagalan dan keberhasilan itu satu paket. Orang yang takut gagal hanya orang yang tidak mau melangkah. Manusia diberi energi untuk melakukan sesuatu, bukan diberi energi untuk memikirkan hasil sesuatu, karena itu adalah ranah Yang Maha Kuasa.

Kebiasaan pemilik sifat negatif ke empat adalah tidak percaya diri. Setiap manusia memiliki sisi kemampuan rendah dalam dirinya, dan memiliki kemampuan yang lebih  disisi lain. Untuk itu kepala kantor mengajak untuk tidak takut mencoba, karena kesalahan adalah batu loncatan untuk memperbaiki diri. 

Kebiasaan negatif terakhir adalah, tidak mau melakukan sesuatu yang baru, sehingga kehidupannya menjadi stagnan. Maka lakukanlah perubahan demi perbahan dengan cara terbaik. Kepala kantor menyebut, apa yang diuraikannya adalah untuk kemajuan dan memaksimalkan kinerja ASN nya, dan bentuk konsistensi dan tanggung jawab moral sebagai pimpinan. (Nina)

Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 05-06-2023
Sudah dibaca : 105 kali

Berita lainnya

Apa kata mereka tentang Kemenag Lima Puluh Kota

Testimoni