Masuk Asrama, Tangis Haru warnai suasana Ponpes Al Kautsar
Lima Puluh Kota, Humas -- Sebanyak 150 santri baru Pondok Pesantren Modern Al Kautsar Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota mulai berdatangan Kamis pagi (14/7). Kedatangan santri yang diantar orang tua dan keluarga diwarna isak tangis saat perpisahan.
Santri baru disambut tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk pimpinan, di halaman pondok pesantren. Antusias terlihat jelas dari wajah para santri dan orang tua yang mengantarkan. Meski setelah itu tangis perpisahan membuncah saat orang tua memeluk putra putri mereka sebagai ungkapan selamat tinggal.
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Kautsar, Dafri Harweli, yang turut membersamai santri yang datang silih berganti mengatakan, rasa berat hati berpisah dengan keluarga adalah wajar. Karena kebanyak santri sebelumnya belum terbiasa berpisah dengan orang tua. Dafri menyebut inilah tugas awal yang lumayan berat bagi pembimbing dan pembina asrama.
“Banyak kisah unik di awal santri menempati asrama. Disinilah peran pembina dan pendamping asrama. Ada yang curhat, ada yang menagis, ada yang takut sendiri, dan lain sebagainya. Namun InsyaAllah pendamping santri kita akan sabar menghadapi ini semua. Ini akan menjadi kisah unik bagi penghuni asrama,” jelas Dafri.
Dafri menambahkan, apapun yang terjadi beberapa hari di awal masuk asrama memang terasa berat. Namun seiring waktu, santri akan terbiasa dengan kehidupan pondok pesnatren. Santri akan tumbuh mandiri dan semua demi masa depan mereka kelak. Mensupport dan menunjukan perhatian kepada santri akan menumbuhkan semangat mereka dalam kehidupan pondok pesantren.
“Para santri yang hadir di Pondok Pesantren Al Kautsar adalah tamu istimewa kami. Tamu istimewa yang akan membanggakan orang tuanya kelak. Kepada orang tua kami berharap supaya ikhlas menitipkan buah hatinya di sini untuk menuntut ilmu. Buah hati bapak ibu adalah generasi yang akan menjadi harapan keluarga, bangsa, negara dan agama. Menjadi penerus yang akan mengharumkan nama pesantren ini di masa yang akan datang. Doakan buah hati bapak ibu selalu,” pungkas Dafri.
Efni Sofia Putri, salah seorang wali santri menyatakan rasa sedih harus berpisah dengan buah hatinya. Namun ia menuturkan ikhlas demi cita-cita putrinya. Perempuan asal Kecamatan Pangkalan Koto Baru ini menyebut, Pondok Pesantren Al Kautsar adalah tempat belajar pilihan putrinya.
“Kami tiitipkan buah hati kami kepada Ustadz/ustadzah semua. Semoga Ustadz/ustadzah sabar mendidik buah hati kami dan selalu kuat dengan berbagai tingkah laku unik mereka. Semoga segala kebaikan seluruh civitas akademik Pondok Pesantren Al Kautsar menjadi pahala di sisi Allah" ungkap wali santri. (Nauri/Editor:Nina)
Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 15-07-2022
Sudah dibaca : 233 kali
Beberapa tahun terakhir saya sangat merasakan kerjasama yang luar biasa dengan Kemenag Lima Puluh Kota untuk membangun Lima puluh Kota khususnya di bidang keagamaan. (6 Maret 2023)
Pelayanan haji yang baik pada tahun 2024