BERITA & INFORMASI Kemenag Lima Puluh Kota

SAPA LIMA PULUH KOTA

Transformasi digital menuju pelayanan publik yang lebih baik
whatsapp-chat
SAPA LIMA PULUH KOTA adalah Sistem Administrasi Pelayanan Agama Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan Aplikasi berbasis android, ios dan windows yang dikembangkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota untuk Layanan publik berbasis digital. Secara umum, layanan yang dikelola oleh aplikasi SAPA LIMA PULUH KOTA diantaranya seperti layanan kesekretariatan, penyelanggaraan haji dan umrah, pendidikan agama, pendidkan madrasah, pondok pesantren, penyelenggaraan zakat wakaf dan bimbingan masyarakat islam.
whatsapp-chat Klik LAPOR untuk
melaporkan masalah,
isu dan keluhan
Pelayanan Publik
whatsapp-chat cari layanan kami di sippn.menpan.go.id
Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) Kementerian PAN-RB RI
gambar

Profesionalitas Seorang Tenaga Pendidik di Mata Kakankemenag

Berita

Profesionalitas Seorang Tenaga Pendidik di Mata Kakankemenag

Lima Puluh Kota, Humas – Seorang tenaga pendidik yang profesionalitas harus memiliki ATM. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh kota, H. Irwan, saat memberikan sambutan pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pasca Pelatihan Metodologi Pembelajaran oleh Tim Monev Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang, Kamis (14/7) di aula serbaguna kantor setempat.

Irwan menyebut, ATM yang harus dimiliki tenaga pendidik adalah Ambil, Tiru, dan Modifikasi. Artinya seorang tenaga pendidikan, harus kreatif dan cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang sering terjadi, baik dari segi regulasi, maupun perkembangan dunia pendidikan yang semakin canggih.

Salah satu cara memiliki ATM tersebut, Irwan menyataka ikuti diklat. Kemenetrian Agama melalui lembaga pemerintah menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi ASN nya, agar kompetensi yang dimiliki seorang ASN berkembang. Irwan menyebut, seseorang yang diamanahi untuk ikut diklat, pada hakikatnya adalah dalam rangka pengembangan potensi diri, lalu kemudian ilmunya dibagi dengan rekan yang membutuhkan, sehingga diklat bukan hanya ilmu bagi personal saja.

“Pendidik itu tidak boleh stagnan. Mereka harus kreatif dan kompetitif. Mengikuti diklat adalah salah satu cara untuk mengukur dan mematangkan kompetensi. Dengan diklat, para pendidik akan mendapatkan suatu hal baru untuk di ATM kan, Ambil, Tiru, dan Modifikasi. Itulah seorang pendidik yang professional," tegas Irwan.

Terkait Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang, kepala kantor menyebut hal ini memang sudah selayaknya dievaluasi agar kompetensi peserta diklat lebih bisa dimatangkan dan terukur. Monitoring dan Evaluasi dilakukan agar dampak positif dan kekurangan dari sebuah kegiatan dapat dilakukan pembenahan. Yang baik agar bisa ditingkat, sementara yang kurang, bisa diperbaikan untuk kedepannya.

Tim Monev Balai Diklat Keagmaan Padang, yang diwakili Widyaiswara, Nefri Leni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para peserta Pelatihan Metodologi Pembelajaran yang telah menyelesaikan diklatnya beberapa waktu yang lalu. Leni menyebut pelatihan yang diikuti oleh tenaga pendidik ini adalah wadah untuk menemukan ilmu-ilmu baru untuk kemudian dipraktekkan di tempat tugas masing-masing. Leni, yang juga sebagai salah seorang Widyaiswara yang memberikan materi waktu itu, menyatakan semangat para peserta sangat patut diapresiasi.

Selanjutnya Leni menjelaskan, bahwa untuk Monitoring dan Evaluasi Pasca Pelatihan Metodologi Pembelajaran ini dilakukan dengan pengisian kuisioner oleh meraka yang diundang dalam kegiatan ini. Responden terdiri dari dari atasan, alumni diklat, dan teman sejawat. Masing-maisng responden akan mengisi kuisioner sesuai jabatan dalam undangan. Leni menegaskan hal ini dilakukan agar pemberian pendidikan dan pelatihan kedepan akan lebih baik lagi dan sesuai kebutuhan peserta.

Turut hadir dan menjadi responden dalam monev tersebut, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, Irfan Junaidi. Dari Tim monev Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang juga hadir Rice Yolanda, dan novrizal.(Nina)

Dipublikasikan oleh : Harnina
Tanggal : 15-07-2022
Sudah dibaca : 105 kali

Berita lainnya

Apa kata mereka tentang Kemenag Lima Puluh Kota

Testimoni